Acara Sedekah Warga Kampung Jageran Yogyakarta |
Malam ini terasa sangat melelahkan sekaligus membahagiakan, yang pertama adalah bisa memenuhi tanggung jawab sebagai karyawan yang baik dan yang kedua adalah bisa berkumpul bersama dengan kawan-kawan lama yang memang sudah lama tidak bertemu dan bertatap muka, komunikasi hanya lewat medsos. Kemudian tadi kami di pertemukan kembali bahagia rasanya bisa bercengkrama membahas berbagai macam hal, dari yang kocak, serius hingga yang agak sedikit bikin malu dan muka merah. hahaha begitulah kami jika kamu bertemu, selama itu bisa menjadi bahan tertawaan kami akan ladeni tapi ya tentu bukan mengandung suatu hal yang bertentangan dengan norma lo ya.
Ya... Hari ini memang hari yang spesial, iya spesial dimana hari ini adalah hari untuk menyambut hari kemerdekaan bangsa indonesia. Kita akan melihat di kampung-kampung, dusun-dusun mempersiapkan diri untuk menyambut hari yang spesial ini. HAri dimana di capai oleh keringat dan darah para pahlawan sehingga hari ini kita bisa tidur dengan nyenyak tanpa ada rasa ketakutan yang menghantui tiap malam dan tiap waktu. Jadi tidak berlebihan rasanya jika ketika semua warga mempersiapkan diri untuk menyambut hari yang bersejarah ini.
Acara Sedekah Warga Kampung Jageran Yogyakarta |
Acara Sedekah Warga Kampung Jageran Yogyakarta |
Di tiap jalan saya melihat orang-orang bersih-bersih kampung, memperbarui cat batas desa hingga ada yang mengganti warna cat rumahnya. Luar biasa sekali, entah kenapa ada perasaan bahagia hingga perasaan haru didalam hati. Rasa nasionalisme bangsa ini ternyata masih sangat terasa hingga saat ini. Di tengah perjalan menuju rumah teman dekat saya sekaligus orang spesial yang banyak menginspirasi, saya melihat beberapa orang di kampung-kampung sibuk mempersiapkan acara. Disana saya lihat melihat sisi lain dari kehidupan kota dimana pada umumnya akan sibuk dengan urusannya sendiri, tapi hari ini saya melihat ada kebersamaan, berkumpul, saling bahu membahu mempersiapkan segala keperluan untuk hari ini.
Ada yang mempersiapkan panggung, bendera-bendera, hingga tiang-tiang yang ditanjapkan ke bumi dengan kokoh, tentu untuk terlihat lebih meriah. Disisilain ibu-ibu mempersiapkan makanan dan minuman untuk bapak-bapak yang sedang sibuk mempersiapkan acara. Suara bising dari TOA menggelegar ketika cek sound oleh panitia, aku diam dan memperhatikan kesibukan bapak-bapak yang dikejar deadline. Setelah itu kemudian ku lanjutkan perjalanan hingga sampai di tujuan.
Acara Sedekah Warga Kampung Jageran Yogyakarta |
Sesampainya ditujuan saya diterima oleh seorang wanita dengan ramahnya, kapan datang? langsung kedapur ya bantuin ibu masak. Ahhh tidak lama saya parkir motor kemudian langsung kedapur membantu si ibu mempersiapkan masakan. Baunya menyeruak, menembus batas toleransi indera penciuman hingga menggugah nafsu untuk segera mencicipi. Tapi ya sudahlah semua akan ada bagiannya pikirku. Masakan sudah jadi, terdengar suara pengumuman dari Pak RW bahwa acara sedekah warga akan segera di mulai.
Kemudian aku segera keluar bersama kawan, melihat keluar tampak banyak warga sudah berkumpul di lapangan kampung, ternyata ditengah kerumunan ada seorang yang sedang melakukan tarian, entah saya juga tidak tau nama tariannya apa. Tapi saya sangat senang sekali karena jarang sekali ada tarian tradisional ditengah boomingnya pengaruh tarian modern. Sesekali terlihat kilau kamera warga mengabadikan momen tersebut tidak juga dengan saya yang secara spontan langsung mengabadikannya, yaaa karena pikirku tidak ada salahnya karena momen ini adanya sekali setahun. Setelah acara tari selesai maka pertanda acara sedekah warga akan segera di mulai.
Acara sedekah warga ini adanya di kampung jageran yang diadakan setiap tanggal 16 Agustus sehari sebelum HUT RI. Setiap warga di kampung jageran akan mengeluarkan masakan terbaiknya untuk di nikmati oleh setiap orang yang lewat dan oleh warga sekitar juga. Saya berkeliling bersama teman-teman mendatangi tiap rumah untuk mencicipi makanan yang dihidangkan oleh tuan rumah. Karena antusias warga yang tinggi maka budaya antri pun tidak bisa lepas dari acara tersebut, namun ada juga warga yang menyerobot antrian, terutama orang-orang tua. Ya maklumlah kita yang muda memberi kesempatan bagi yang sepuh dulu untuk menghormati yang lebih tua.
Saya sangat bahagia sekali, kenapa? Karena acara makan-makan tersebut adalah acara sedekah warga jadi makanan yang disajikan tersebut juga gratis. Porsi yang disajikan juga cukup untuk mengganjal perut yang kosong, maklum habis pulang kerja langsung kesana. Tapi karena porsinya yang sedikit kita bisa mencicipi makanan-makanan yang lain juga. Nilai-nilai kebersamaan dan kekompakan amat terasa bagaimana tidak jika saja tidak ada nilai-nilai kearifan lokal maka event tahunan tersebut tidak akan pernah bisa terlaksana.
Tentu juga acara tersebut tidak lepas juga dari kegembiraan dan kebahagiaan warga untuk menyambut hari yang bersejarah yaitu Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Indonesia.